THE JOURNEY of “KADER
IKATAN” in STUDEX (STUDENT EXCHANGE) HIROSHIMA – JAPAN
Simple story for All IMM Cadre,
from the ordinary cadre of “Fuurinkazan” Brawijaya University
Bismillah
wal hamdulillahi rabb alamin..
O Allah! You're the light that
Shines above. You're the reason I never give up, You're The One I try for, live
my live for Give up all I have.
You're the melody, You're the key,
All the inspiration I need, And when times get tough I know you'll stand by me.
You are the love I need. The One who
is guiding me. And You know my destiny, For You are The Light……
O Allah! Your words light up my
heart. This connection I felt from the start. Never lose fight of my dreams.
Without you where would I be? And although I feel like I'm a million miles away
from home. I can lose all that I have, when I feel the pain, I know that I can
count on You.You are the love I need. The One who is guiding me. And You know
my destiny, For You are The Light And You are My Life… (You are my live by Haris J)
Tertulis,
pengalaman ini tak luput dari rencanaNYa Yang maha kuasa akan segala sesuatu
dan selalu memberikan kejutan indah untuk hambaNya J. Ini hanya perjalan kecil di hadapanNya yang maha
besar. Bukan berkmaksud membanggakan tapi hanya mencoba menuai hikmah bersama,
dari apa yang Allah jaminkan kehidupan yang lebih baik bagi mereka yang mau
berfikir, bersyukur, bersabar. Tentunya pengalaman yang lebih indah, dimiliki
tiap pribadi kader. Kader ikatan yang penuh kebanggaan.
So,
let’s just say Alhamdulillah al kulli hal J berikut secuil pengalaman hijrah
di negeri Sakura, tepatnya di Higashi Hiroshima di bulan mei 2015 lalu. Ku
awali dengan, Dan tahukah kamu?
Ø
“Barangsiapa
yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya.
Dan memberi-nya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (Ath-Thalaq:
2-3)
Sadar,
belum pernah berdoa pada Allah untuk menginjakkan kaki ke negeri sakura. Namun
ketika ada sms masuk “arum bisa bahasa Jepang?”
kujawab “ndak bisa ms, arum
belajarnya bahasa inggris dan bahasa cina dasar”.…………..“ yang penting aktif
berbahasa inggris ya?” kubalas “yaa
ini juga masih belajar ms, sedikit aktif kog, kenapa ms?” dibalas “ini ada tawaran ke Jepang gratis, mau ndak”
sempat
ku berfikir dengan guyon “lho, ngapain
ms? Acara nopo? Ndak berani arum, syaratnya buanyak pasti” selanjutnya “sudah, persiapkan saja buat belajar bahasa
dan budaya Jepang, semoga dua bulanan lagi, beneran kamu diminta berangkat
kesana”….. (February 2015)
Hanya bercanda,
itu statemenku. Ngapain coba? kegiatan IMM kah? Mosok kegiatan IMM ning Jepang?
Ms mantum satu ini, terkadang memberikan wacana, yang kadang tak habis berfikir
dan saat itu dalam benakku, setiap ungkapan beliau berkutat tentang masalah IMM……
Hampir dua bulan, maret berlalu dan sampai di akhir
april tak ada kabar sama sekali bahwa program apa itu namanya, ada. Hingga, ada satu telefon yang saat itu,
membuatku merinding, kaget, takut tapi juga nangis, karna sempat di marahi. Ya
saat itu, lagi fokus observasi di sekolah. Ada sms masuk “atas nama arum, mohon segera telfon saya, untuk saya beri arahan
pemberangkatan ke Jepang (wwn)” iki lho salah kirim, atau penipuan atau apa
sih. Ku balas “maaf ada numer m3?”
jujur aja, tu nomer telkomsel, nah si pena pengguna layanan indosat ni, ya
takut pulsa habis :D eeh beberapa menit kemudian ditelfon “Hallo, ini ARUM? Kamu ini ya, disuruh telfon saja kog gak mau. Kamu mau
ke Jepang gak sih?! Atau saya coret saja nama kamu?!” beberapa patah kata
ku respon “lho maaf ini siapa?” si
penelepon menjawab “INI WWN!! Temui Saya
Di Lantai 5 Rektorat, Sekarang” tuuuuut.. Sempet berfikir itu mahasiswa,
sehingga bernegatif bahwa itu mahasiswa sok banget ya…
Pra pertemuanku
dengannya, diiringi sms bahasa baku ala mahasiswa. Sampai akhirnya ku tahu dia
dosen. Nginterview dengan full inggris, Tanya IPK, Prestasi, Organisasi intra
dan ekstra, buadaya Jepang , bagaimana cara pergi keluar negri, dan cara buat
paspor visa dalam seminggu. Untuk selain dua pertanyaan terakhir, Alhamdulillah
I can answer clearly. Namun, dua
pertanyaan itu tak mampu kujawab karna memang gak ngerti gimana caranya keluar
negri dan gimana caranya buat paspor visa?
…
Bisa di bayangkan, asal muasal
kenapa si pena pergi ke Jepang? Kalau penasaran, Tanya ma Allah ya :D
jarak 20 hari, keberangkatanku
dengan berbagai persiapan yang luar biasa. Mulai dari bekal, buat paspor, buat
visa, latian nari “indang” buat perform, terus nyapin jawaban-jawaban buat
temen-temen yang kepo dan masih banyak lagi.
….
Ø Ikatan ini yang
membawaku bertemu perjalanan ke negri Anime
May 18th,
2015 pukul 03.45 WIB. Berkumpul untuk keberangkatan di Indomaret Soekarno-Hatta
#Diantara pengembaraan kota-kota di 3
negara (Malang- Surabaya/Juanda- Hongkong- Osaka kansai- Shin Osaka- Saijo/Hiroshima)
Ya Allah, Engkau Yang Maha Rahim trimakasih sudah
memberikan kesempatan perjalan luar biasa ini, Goes to Japan. Alhamdullillah
segala puji bagi Allah.
Menjelang subuh menjadi saksi akan keberangkatan kami
ber- sepuluh yang terdiri dari 9 mahasiswa (Arum, Ade, Anggun, Alif, Fanani,
Nabilla, Rajiv, Reva dan Mas Bagus) dan 1 dosen yakni pak Wawan. Menggunakan
mobil sewaan menuju bandara juanda di Surabaya. Berpamitan dengan Mbak Nurika
yang udah capek-capek nata koper, bikin sarapan pagi, dan mungkin ndak
istirahat sampai jam 3 pagi. Mas Adi dan Mas Benni yang udah mau direpotkan
membawa koper juga mau menembus dingin subuh dinoyo. sampai mereka pun belum
sahur untuk puasa ayamul bidh hari senin. "pokok
jangan lupa foto2nya" gitu kata ms beni. "ingat pesan ms adi ya" celetuk ms adi. "apa ya ms? lupa arum" sontak
ku tanggapi dengan lugu pelupa."
yaaa di inget-inget saja". Senyum dan salam goodbye dr mbk ika, ibu
ayah Ade, dan ayah Anggun mengiri keberangkatan mobil "elv" abu-abu
kita.
Subuh berkumadang, matahari bersiap meyapa, mata-mata ini
mulai sayup untuk sejenak tidur dan berdoa dalam mimpi. Angin mulai berbisik,
menyuruh untuk mengetik sebuah pesan "InsyaAllah..
akan arum jaga nama baik islam, muhammadiyah, almamater dan negara tecinta ms..
Usaha, doa dan tawakkal, utk selalu gapai ridhoNya.. ini bukan sekedar mimpi
dan harapan. Tapi cinta dan kasihNya selalu beriringan mengikuti. :)"
amanah dan pesan moral yang tanpa sadar mengawali perjalanan itu.
#meloow deh :D
07.00 WIB
Sampai di
Bandara internasional Juanda
Sesampai di bandara kita langsung menuju Gate
keberangkatan, menuju pengechekan barang-barang dan tiket. Dimana ms baguuuuus?
kog ndak muncul-muncul?? aku juga luamyan lupa wajahnya lagi. he. tapi pak
wawan teruuuus aja berjalan- jalan dan cepat. kemunculan ms bagus tepat di area
pengechekan ticket. dalam hati kita hanya berguman "Kita semua
muka-mukanya masih pada tegang buk, ya kalii, pertama kali mau naik pesawat
ya!!" :D
Ada rasa khawatir akan koper yang berbobot lebih dari
20kg. Ketika yang lain, koper hanya berkisar 15-18 kg dan ternyata koper arum
memiliki berat 19,9kg. Ohh, maaan!! itu isi apa aja coba? seingetku kebanyakan
makanan yang di list dari sense di Jepang deh. Tempe, saus, mie, jajan dll.
Masih takut dan was was akan di marah pak dosen, dan bersiap berargumen bahwa
arum tidak lebih membawa baju 4 stel kog. Well, itu hanya ekspektasi belaka.
Gak nutut buat banyak cakap. urus barang2 masing, berat tanggung sendiri. dan
lolos aja tu koper masuk ke lift berjalan khusus koper.
Setelah melalui proses interview barang bawaan dan
interview di immigration office yang cukup membuatku berdiri lama, bercakap
dengan bapak yang keliatannya pedes, dan akhirnya kita menuju Gate Boarding
pass. Audio cukup sering bersiaran tentang berbagai keberangakatan pesawat pun
degan berbagai bahasa, Guaya internasional ala indonesia. hehe. Banyak sekali
orang- oang di bandara ini, ada yang berseragam pula, sepertinya mau umroh,
keren ya,, tiap hari pasti ada yang luar negri. Sampai akhirnya kita berada
dalam barisan kelas ekonomi yang cukup sesak antrian untuk boarding pass.
…..
Ø Karena segalanya terlihat INDAH, saat kit memandang ke
BAWAH :)
08.40
Cathay Pasific
Airways CX 780
Duduk berjajar kelas Ekonomi pesawat. Fasilitas televisi
serba bisa dan breakfast menjadikan perjalan cukup enjoy. Ini kali pertama
sebagian besar dari kami naik pesawat dan, langsung keluar negeri.
Aku udah siap Permen karet nih, haaaah? buat apa coba? ya
katanya pas pesawat lepas landas, bakal buat berisik telinga dan cukup membuat
tegang jantung karna melawan gravitasi. makanya permen karet di jadikan satu
cara biar tetep stay cool. Dan benar saja, ada efek yang cukup kerasa banget
pas pesawat mulai berjalan- cepat- ngebut- naik- naik- dan mengudara semakin
naik. fiuuuh.....
Selama kurang lebih 4 jam mengudara diatas langit dengan
nuansa dan hari yang cerah, sambil tidur, nonton film atau dengerin musik.
Indahnya bumi dari atas bisa sedikit dilihat, seandainya tanpa sabuk pengaman
atau aturan yang berlibet agar aman di pesawat, kita bisa seenaknya mencari
pose dan view panorama bumi, laut dan langit yang sempurna Allah ciptakan.
Si pramugara pertama berseliweran nge-chek sana sini,
sambil nawari selimut dan menutup kabin pesawat. Pramugara kedua nawari minuman
pembuka, ber-angan jus jeruk bakal serasa nutrisari atau es jeruk ala warung
pudji mulyo, bismillaaah. beeeeeer, gak bisa di ceritain. lidah ini langsung
ngilu gak ueeeenak blasss, nyengir aja deh :D sepertinya memang itu jeruk
sangat berkualias dan sangat memenuhi kalori universal deh. Arum aja ya kali
yang ndak suka makanan bervitamin.
Pas tawaran kedua yakni menu utama plus desert yogurt dan
potongan buah melon, semangka, syaraf ini langsung berotak atik untuk berfikir
keras, mana yang halal? dan mana yang enak? paranoid loh.. kayak semacam
capcay yang ada dagingnya. ndak usah dibanyangin, pokok masih serasa bumbu
jawa, bismillah lillah aja, darurat ndak ada makanan lain, semua cemilan di
koper. Makanan bergengsi yang mungkin pertama kali kuincip ala pesawat milik
cina. "Ya ALLAH Engkau yang maha
kuasa terhadap segala sesuatu, yang menghalalkan dan mengharamkan semua
makanan, Ridhoilah makanan ini halal bagi hamba dan teman2 hamba"
aamin. Sambil menyelam minum air = sambil dikit-dikit doa, sholawat,
dzikir, habis itu nonton film dan terlelap.
21.00 waktu Jepang
Osaka airport
Selepas lepas landas, kita kembali mengejar waktu, dan
berdoa agar mendapatkan kereta shinkasen menuju hiroshima. Berlari mengejar
kereta lintas Gate untuk bisa keluar dari airport dan berdesak-desak ria.
Setelah itu kita harus mengantri di immigration office sebagai foreigner
terlebih dahulu. Kemudian memastikan koper kita ada semua dan membeli tiket.
Awal yang kurang menguntungkan, karna ternyata terakhir menuju hiroshima sudah
lewat. Antara pilihan kita stay-on di kansai atau di Shin-Osaka station?. Kita
memilih untuk ke Shin-Osaka, beristirahat disana, berharap besok mampu mengerja
kembali waktu ontime pukul 9 pagi, langsung meet and greet dengan dekan IDEC di
hiroshima university.
Tak bisa tidur menanti besok hari, berada di pintu keluar
stasiun dengan latar hujan yang cukup membuat dingin. Setelah beberapa menit
menikmati fasilitas stasiun Shinkasen yang cukup mewah, tapi cukup sepi karena
sudah larut. Salah satu dari kita yakni arum diminta pak wawan untuk menanyakan
kapan jadwal keberangkatan shinkasen ke hiroshima yang paling pagi. Dan setelah
mendapat info jam 6 pagi keberangkatan kita, hampir semuanya memilih bersiap
untuk melepas lelah. Sampai akhirnya datanglah sang petugas yang cukup galak
atau saklek aturan, mengusir kita untuk keluar dari dalam ruang tunggu stasiun.
Oh Allah ya kariim!! Hari pertama yang lelah, namun dingin malam tetap
menyelimuti kita selama beberapa jam di lorong stasiun. Kisah lanjutan
ada di
http://arumelshaf.blogspot.co.id/
Ø Program yang
kami follow itu….
On Tuesday May
19th, 2015
…. Setelah berlari mengejar yang namanya “Ontime ala Jepang”
dan sampai di Saijo…
Kita disambut sang doctor Indonesia bapak Tuswadi P.hd
Banjarnegara. Sebenarnya ada cerita sang doctor keturunan bahasa ngapak itu.
Beliau yang selalu mengakhiri tiap sambutan, status fb (Tuswadi banjarnegara)
dengan hastag SEMANGAT. Beliau bersama istri yang sama-sama lulusan pendidikan
bahasa inggris – sejurusan sama si pena J. Bersama 4 putrinya dan keluarga adik istrinya hampir 5
tahun berada di Jepang. Hidup, merantau, dengan penuh kesabaran dan ridhoNya.
Di sebuah Apato bahasa
kita, kontrakan ala Jepang. Satu kamar lengkap ruang tamu, dapur, kamar mandi
dalam dengan fasilitas air hangat dan dingin dan WC otomatis. Hehe. Kita ber
sepuluh terpisah dalam 4 kamar. Intinya di Nippon sana, semua serba otomatis.
Kayak doraemon..
Hari itu, setelah sarapan masakan Indonesia ala Bu
tuswadi, tanpa mandi kita langsung ke Hiroshima University via taxi. Lalu
Mendengarkan sambutan doctor Akimasa Fujiwara sensei. Yang special saat sambutan
30 menitan, hampir kita semua pada memejamkan mata, alias bobok bentar.
Impactnya sang dekan memberikan sambutan tetap dengan semangat dan ramah :)
hehe (Japanese itu ramah pooool rek dan sepertinya memahami bahwa orang
Indonesia, kebanyakan kerja keras :D). Intinya, ternyata program kami itu,
Pengenalan Program Taoyaka scholarship rek. You know? Itu program kita kuliah
gratis 5 tahun bisa dapat P.hd apapun bidangnya. Salah satu alumni UB juga uda
ada yang dapat di tahun 2014. More info chek link ini yak. http://taoyaka.hiroshima-u.ac.jp/english/
Dan selama 4 hari kedepan rabu, kamis, jumat, dan sabtu
kita bersembilan bakal ngikutin graduate kelas yang udah di pilihin pak Tus.
Kuliahnya full English bersama mahasiswa dr belahan dunia, trus ngikuti
progress researchnya mahasiswa S2 indo di Hiroshima dan ngikuti sidang akhir
mahasiswa S3 indonesia tercinta.
Ø Di Negeri
Matahari timur itu, ada….
On Wednesday.
May 20th, 2015
The first time,
kita naik trans bus Jepang (Bus otomatis, super ontime, per 1kilometernya kalo
ndak salah 30 yen, berhentinya gak sembarangan hanya di halte)
Iya kemaren hari pertama kita pulang dari Hiroshima naik
bus.. masih belum paham kiblat, utara, timur. Pagi itu kita harus nge bus. “Dua
hari ini nge bus ya, lusa kalian ngontel” sang Dosen hanya sekali berucap, dan
gak ngasi eksplanasi lagi. Okay buruaaan, agenda start nya jam 9 teeet,
perjalanan bus 30 menit. Mana pak tus uda berangkat jam 7 lagi. Kita masih
ngantri mandi. Ready-nya kita pukul 8.15. sang dosen hanya mengantar sampai
halte terdekat sambil memberikan masing-masing 1000yen (Rp.100.000).
Pintu bus terbuka otomatis, kita bayar ketika udah turun.
Oh Allah! Aku ndak mudeng turun di mana ini. Si bus nya ngomong Jepang mulu. 8
anak Beralmamater biru tua ini, sama-sama bingung lagi mau tanya sama niponese
kek gimana. Sekali kita liat tulisan Hiroshima Univ (HU), reaksi kita langsung
geabah. “ayook turun sini” satu anak menyeru dan memencet tombol berhenti di
halte terdekat. Serius aku gak yakin!! Tak beranikan diri tanya nipon-wati, “is
it HU? Do u know IDEC faculty” satu native gapaham apa yang aku omongkan. Tapi
ada satu cewek duduk di dekatnya bilang “Yes,
this is HU. But if you want to go IDEC, don’t stop now. That’s still long
distance” aku hanya tersenyum dan “Thank you”… bus berhenti.
Hey, jangan turun di sini! Nah lho, tiga bocah udah bayar
dan turun duluan. 5 bocah termasuk aku memutuskan untuk tidak
turun.meninggalkan mereka bertigah entah dimana.. oh Allah, firasat gak enak
jadi nyata. Kita NYASAR, terpisah. Mau telfon gaada jaringan, sekali sms 8000-
menghilang dan kita harus ontime 10 menit lagi acara di mulai. Sampai akhirnya
kita berdoa saja :D dan ngejelasin ke panitia bahwa “our friends were wrong in the stop bus” hehehe
….
Singkat cerita mereka berhasil nyampai IDEC kog J
Ø Ngikuti Progres
Research anak S2 ( Judulnya Simple kog, tapi caranya mbulet banget, tapi mereka
dapat beasiswa semua euy)
Deretan beberapa nama kakak-kakak yang tak ikuti seminar
progress researchnya. Yang ku ingat:
1.)
Myanmar student,
dengan research, jujur lupa tapi intinya “Mengukur air Hujan saat masa depan di
Myanmar”
2.)
Germani student,
dengan penelitiannya “ Menghitung jumlah konsumsi air di Ger area”
3.)
Indonesian student /
ms Hendra liability dengan judul “Mengukur bagaimana pemahaman siswa SD di
banjarnagara tentang Demam berdarah”
4.)
Sidangnya S3 Mr.
Jarot, “membuat teori mengukur jumlah hutan yang ada di Indonesia”
Dan masih buanyaaak, kalo ndak salah 5 lagi kelas yang
kami ikuti.
Memang sih, dalam beberapa pengamatan, banyak thesis yang
mengungkap kekayaan Indonesia. Menurutmu, itu sama halnya menjaual informasi ke
Negara lain ndak? Hmmm, bisa jadi. So Be carefull. Tapi, Intinya inshaaAllah
gampang rek, S2, S3 di negri orang itu. Penting iso bahasa inggris. Niat kuat,
kerja keras belajar dan mau banting tulang jadi syarat mutlaknya.
Ø Ngerasain
teraturnya jalan, lalu lintas, tak banyak kendaraan dan sehatnya kebiasaan
bersepeda di sana.
-
Well, jangan di
Tanya polsisi disana kayak apa? Saklek! Tueeges poll. Cc tv di jalan raya
buanyak. Kamu gak berhenti saat lampu merah, harus bayar 600.000 yen, kalau
ndak salah kayak buang sampah sembarangan juga dan, harus berhenti 2 meter dari
Zebracross.
-
Ada penilangan ontel
juga, pas operasi kamu gabisa jawab nomer ontelmu berapa,?? Ya bakal kena
denda. Mobil/ motor/ ontel yang kamu kendarai kudu gaboleh angkatan tua suadah
30tahunan. Biar gak berpolusi. Jadi musti diperbaharui dengan menjual mobil
lawasmu ke pemerintah.
-
Oiya, selain ramah
penduduknya, mereka juga jujur. Barang berharga punya yang hilang bakal ketemu
dalam beberapa hari. Jadi, si penduduk menemukan barang berharga mereka akan
lapor polisi, nah jika kamu segera lapor, barang berhargamu akan kembali.
Kecuali kalao yang nemuin bukan warga Jepang, missal orang Indonesia nih,
jarang-jarang bakal lapor polisi kan. Nah lho? Ternyata Jepang nerapin Budaya berbasis islam, tanpa mereka sadari.
-
Terus, budaya yang
paling terkenal dan beberapa kali penulis mengalami culture shock yakni budaya ONTIME. Kita semua inshaaAllah orang
islam Indonesia yang udah TK minimal, pasti udah Al ashr kan ya.
“demi masa (1) sesungguhnya manusia itu,
dalam kerugian yang nyata (2) kecuali orang-orang yang beriman dan beramal
shaleh, dan yang menasihati dalam kebaikan dan menasehati dalam kesabaran.(3)”
Sejak awal sampai di Negara ini, berasa ada beda. Beda
suhu (Alhamdulillah di bulan itu, lagi spring/ musim semi), beda wajah (wajah
Japanese yang rata-rata putih sipit dan kebanyakan nonis), beda suasana (situasi
yang sebenarnya padat, dengan rumah dan gedung yang menjulang tinggi, rapid dan
bersih) dan beda kecepatan (kecepatan langkah kaki dan sprint yang bisa jadi
meningkat, karna harus lari dan lari mengejar waktu yang pasti bukan kepastian
waktu).
-
Lingkungan sehat,
bersih pribadi sehat bersepeda tiap hari di Jepang. Adalah hal biasa jangka 20
menit perusahaan Jepang mampu menciptakan satu motor. Kebayang 1 jam uda ada 3
motor jadi? Dan motornya digunain siapa? Japanese? Maksudnya pasti tiap
Japanese pasti punya motor kan? Jawabannya Enggak tau, yang pasti itu, tiap
Japanese punya ontel. Jarak tempuh berpuluh kilometer, naik turun kayak dari
Pasar besar ke Ar.R fachrudin UMM, udah biasa dijangkau via gowes. Selain itu, didukung Public
transportationnya uda memenuhi kebutuhan. Ya kalau ke Jepang, pastikan kamu
naik kereta super cepat “shinkasen” yak.
Ø Islamic
Cultural Center (ICC) Hiroshima – Hiroshima University
Friday, May 20th 2015
Hari jumat, hari istimewanya umat islam dimanapun ia
berada. Seperti hari raya mingguan yang dituju hari itu, ialah masjid. Masjid
satu satunya di Hiroshima (kalau ndak salah) menjadi fasilitas yang dikangeni
warga muslim di sana especially Indonesian. Jarak apato ke ICC, ya kayak alun
alun malang ke AR Fachrudin. Istimewa, ditempuh kurang dari se jam lah dengan
bersepeda. Asyiiik serius, damai banget, dan Subhannallah Dia yang Suci dari
segala kekurangan ataupun cela.
Saijo itu seperti Malang, namun kata orang Jepang saijo
itu kecamatannya Higashi-Hiroshima. Desa ala
Jepang, rasa kota damai bagiku. Kota dengan tatanan yang indah, karna ya
ada sawah, sungai jernih, hutan rindang dan taman yang berwarna warni. Beberapa
hari gak denger suara adzan, beberapa hari sholat di tempat unik (dimana saja
asal suci), bingung kiblat dimana dan sering beberapa kali telat shalat, karna
bingung waktu (mataharinya beda). Alhamdulillah bisa kudengar adzan sekaligus
khotbah berbahasa inggris di masjid itu.
“Dan
Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan
hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur.” (QS.23:78)
Ø Belajar akan
kebangkitan Hiroshima
Sunday, May 23th, 2015 (09.30 waktu Jepang)
at Peace Memorial Park, Museum Hiroshima
Hiroshima dengan sejuta ceritanya. Sejak penge-boman
Agustus 1945 (seminggu sebelum proklamasi kemerdekaan RI) menjadi pukulan telak
Jepang atas sekutu. Menjadi hari gelap dan suramnya warga Jepang. 129.000
meninggal dan lebih dari puluhan ribu luka berat, pemanen (efek radiasi) dan
luka ringan akibat penggunaan senjata Nuklir/ Bom Atom yang pertama dan
terakhir dalam sejarah pada tanggal 6 agustus di Hiroshima dan 9 Agustus di
Nagasaki. Dan baru tanggal 15, Jepang menyerah pada sekutu.
Oiyaa jangan lupa untuk sejarah lagi ya, asyik kog. Bikin
merinding dan semangat nasionalisme kita meningkat.
Menurut penuturan professor ikeda hideo (professor yang
konsentrasinya di dunia pendidikan), Jepang saat itu, benar-benar kalah dan
seolah sudah tergilas habis akibat perang dunia. Sempet sedih juga pas liat
video korban bom atom dan dampak perang. Ada cerita-cerita haru dan mengerikan
seperti gadis korban radiasi, 12 tahun berjuang hidup hingga meninggal karna
leukimia “Sadako Sasaki story” dan banyak lagi (chek di google ya). Tapi,
disisi lain aku mengiyakan untuk bersyukur atas adanya bom itu, sehingga
Indonesia bisa merdeka. (ah dilemma humanis atau nasionalis)., ditahun 1945 Jepang
hancur dan memulai bangkit dari nol, pun Indonesia yang mulai menata Negara
utuh yang merdekanya, perbedaannya sekarang (60an tahun kemudian) Jepang
udah maju bro sist. Nah Negara kita
nih??? Maju kemana ya? Ini ni tantangan Transformaatif progresif kita, kita
kader Religius Intelektual Humanis untuk Bangsa.
….
That’s all, what
I can share to you. Even this is not special, I hope you can pick another thing
in the goodness. Make your mindset to be think tha everything is possible. Start
from spirit push it to make you to do the best in unconditional situation. Make
your dream to be real. But, but if you don’t get it,just say hamdallah.
Billahi fii
sabilil haq fastabiqul khoirat
Malang, March 19th 2016